
Pada tanggal 24 April, militer Selandia Baru mengajukan permintaan informasi untuk helikopter dan drone angkatan laut baru yang akan menggantikan armada delapan Kaman SH-2G (I) Seasprites yang saat ini dioperasikan oleh Royal New Zealand Navy.
Sebelumnya, laporan tahunan Defence Force 2019 menyatakan bahwa armada helikopter maritim akan diganti pada tahun 2027 untuk menghindari terjadinya kekosongan kemampuan akibat habis masa pakai armada Seasprite.
Pada bulan November 2021, dalam kegiatan "opportunities workshop" untuk Proyek Penggantian Helikopter Maritim yang menetapkan rencana untuk menarik helikopter SH-2G (I) Seasprite pada tahun 2028.
RFI yang baru saja dirilis menyebutkan bahwa pengiriman ke Angkatan Laut akan dimulai pada pertengahan 2027. Rencana Kemampuan Pertahanan 2019 militer mengungkapkan bahwa program penggantian akan menghabiskan lebih dari NZ $1 miliar (U.S. $616 juta) atau setara dengan 9,1 triliun rupiah.
Tender ditutup pada tanggal 21 Juni 2023, namun tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang sistem udara tak berawak yang dicari oleh militer.
Seasprite dapat beroperasi dari dua fregat Angkatan Laut, kapal angkut Canterbury, tanker Aotearoa, dan dua kapal patroli lepas pantai. Senjata helikopter termasuk rudal anti-kapal Penguin dan torpedo MK 46.
Helikopter ini berukuran 53 kaki dengan berat lepas landas maksimum 14.200 pon. Sementara opsi pengganti yang potensial lebih besar dan lebih berat.
Sebelumnya, Angkatan Laut menggunakan helikopter Westland Wasp selama lebih dari 30 tahun sebelum menggantinya dengan empat SH-2F Seasprites pada tahun 1997. Lima SH-2G Seasprites masuk ke dalam layanan pada tahun 2001, dan versi SH-2G (I) telah terbang dengan kekuatan sejak tahun 2015.
Comments - 0